Daun yakon (dibaca : yakong), atau lebih dikenal sebagai daun insulin, belum popular di Indonesia. Tanaman yang berasal dari Pegunungan Andes, Peru ini dipercaya dapat mengatasi penyakit diabetes.
tetangga saya sudah lama mengidap penyakit diabetes, bahkan pada tahun 2001 sampai 20010, beliau harus disuntik insulin sehari dua kali dan kadar gula darah tetap tidak stabil bahkan tidak jarang kadar gula darahnya melebihi 300 mg/dL. Namun sekarang kadar gula darahnya dapat terkontrol sekitar 140 mg/dL dan sudah hampir dua tahun ini beliau tidak pernah disuntik insulin. Rahasianya adalah daun yakon, si daun insulin.
Tanaman yakon baru dikenal di Indonesia sekitar tahun 2006. Bandung dan Yogyakarta merupakan pusat budidaya yakon di Indonesia saat ini. Tanaman ini sangat mudah ditanam, hanya dengan cara distek seperti menanam singkong (menancapkan batang yakon ke tanah) maka tanaman akan tumbuh subur dengan sendirinya. Perawatannya pun mudah, cukup disiram pagi dan sore hari. Berdasarkan pengalaman, tanaman yakon tumbuh subur walaupun tidak pernah diberi pupuk. Tetapi faktor kesuburan tanah juga sangat menentukan, mungkin karena kondisi tanahnya masih sangat subur sehingga tanaman pun dapat tumbuh subur tanpa perawatan khusus.
Yakon (Smallanthus sonchifolia), merupakan tanaman dari keluarga bunga matahari, berdaun hijau tua seperti seledri, bunganya berwarna kuning berbentuk seperti bunga aster, mempunyai umbi yang dapat dimakan dengan daging berwarna putih kekuningan dan manis, tanaman ini dapat tumbuh hingga 1,5-3 m.
Tanaman ini berasal dari Pegunungan Andes Peru, dan dapat ditemukan pula di hutan hujan tropis Amerika Selatan, Ekuador, Bolivia dan Kolombia. Saat ini, yakon telah dibudidayakan dibanyak negara seperti Amerika, Brazil, Jepang, Korea, Taiwan, Selandia Baru, Australia dan Republik Czech.
UMBI YAKON
Umbi yakon mempunyai rasa yang manis, dapat dimakan mentah, dikukus atau digoreng. Umbi yakon juga dapat dibuat jus dan dibuat konsentrat menjadi sirup dan pemanis. Untuk meningkatkan rasa manis pada umbi, sebelum dikonsumsi sebaiknya umbi dijemur di bawah sinar matahari sampai kulitnya berkerut, kemudian kupas kulitnya, maka daging umbi dapat dimakan langsung atau diolah.
Umbi yakon ini sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes dan orang-orang yang diet karena umbi yakon mengandung insulin, yaitu sejenis gula yang tidak dapat dicerna, sehingga walaupun rasanya manis tetapi kandungan kalorinya rendah. Selain itu, umbi yakon juga mengandung FOS (fructo-oligosaccharide), yaitu sejenis fruktosa yang tidak dapat diserap tubuh. Umbi yakon mengandung 86-90% air dan hanya mengandung sedikit protein dan lipid.
Kandungan fruktosa di dalam umbi yakon terdiri atas 35% fruktosa bebas dan 25% fruktosa terikat. Fruktosa dalam yakon 70% lebih manis dari gula tebu. Sehingga karbohidrat tetap dapat disuplai walaupun pada saat kadar gula darah rendah. Sehingga dapat menjaga hiperglikemia pada penderita diabetes.
Yakon mengandung kadar gula alami yang rendah. Sebotol sirup yakon mempunyai kalori separuh dari sebotol madu. Sirup yang terbuat dari umbi yakon juga bermanfaat sebagai prebiotik, yaitu memberi makanan kepada bakteri baik di dalam usus besar sehinga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu sistem pencernaan.
Umbi yakon terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Umbi yakon tidak terbukti dapat menurunkan kadar gula dalam darah tetapi tidak mengakibatkan peningkatan gula darah.
DAUN YAKON
Selain dari umbinya, daun yakon juga mempunyai banyak khasiat, seperti :
1. Sebagai obat diabetes
2. Sebagai penguat hati dan obat masalah hati
3. Sebagai antimikrobial untuk ginjal dan infeksi kandung kemih
4. Sebagai antioksidan (terutama pada hati)
Daun yakon dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Dan dapat meningkatkan efek insulin dan obat diabetes sehingga bagi pemakai daun yakon perlu dilakukan pengecekan kadar gula darahnya sebelum dan selama pemakaian daun yakon.
Daun yakon dapat dikonsumsi seperti meminum jamu dengan cara dikeringkan dahulu atau daun segar direbus kemudian airnya diminum 2 sampai 3 kali sehari satu cangkir. Di Indonesia sudah ada yang menjual teh yakon, yaitu daun yakon yang sudah dikeringkan sehingga memudahkan konsumen untuk meminumnya.
Berdasarkan pengalaman mertua saya, beliau merebus 5 lembar daun yakon segar dengan air 2 gelas sampai air yang tersisa hanya 1 gelas. Kemudian airnya diminum 2 kali sehari satu gelas. Turunnya kadar gula darah tergantung dari penderita diabetes itu sendiri, oleh karena itu perlunya pemantauan kadar gula darah selama meminum yakon, bila kadar gula darah sudah normal maka konsumsi daun yakon harus dihentikan.
Cara lain mengkonsumsi daun yakon (di Kolombia) yaitu dengan menjemur lima daun yakon secara terbalik. Setelah kering, digerus hingga menghasilkan 15 gram. Serbuk daun dilarutkan dalam 600 ml air mendidih. Air berwarna hijau pekat itu diminum 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam).
Daun yakon dapat membantu menyembuhkan penyakit diabetes karena mengandung banyak insulin yang unit-unitnya terdiri dari gula-gula fruktosa yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan tetapi difermentasi oleh usus besar. Dengan demikian mengkonsumsi yakon tidak akan mungkin meningkatkan kadar gula dalam darah.